BPBD Kota Cirebon

Potensi Bencana Cuaca Ekstrem/Angin Puting Beliung Kota Cirebon

Secara geografis, Indonesia berada pada daerah yang ditandai dengan gejolak cuaca dan fluktuasi iklim dinamis yang menyebabkan Indonesia rawan bencana alam kebumian, seperti badai, topan, siklon tropis, dan banjir. Bencana angin puting beliung sebagai akibat dari peristiwa hidrometeorologis meningkat intensitas kejadiannya pada masa peralihan musim. Jenis bencana ini menjadi bagian dari proses pertumbuhan awan hujan cumulus nimbus yang terbentuk akibat pemanasan intensif. Ancaman angin puting beliung sulit diprediksi karena merupakan fenomena atmosfer skala lokal. Beberapa akibat bencana angin puting beliung adalah kerusakan rumah dan pohon tumbang.

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon telah mendata wilayah rawan angin puting beliung yang dapat dijadikan sebagai acuan kesiapsiagaan angin puting beliung. Dari 22 kelurahan di Kota Cirebon, 9 diantaranya pernah mengalami angin puting beliung pada tahun 2017-2020. 9 kelurahan tersebut diantaranya yaitu Kelurahan Argasunya, Kalijaga, Kesenden, Karyamulya, Pekiringan, Sunyaragi, Kasepuhan, Pegambiran, dan Pekalipan. Berdasarkan data yang dihimpun dari lapangan dan juga masyarakat, angin puting beliung di Kota Cirebon umumnya berlangsung selama ± 3 menit dan cukup membuat atap rumah warga yang terdampak rusak. Total warga terdampak angin puting beliung yang terjadi di Kota Cirebon pada tahun 2017-2020 yaitu ± 4 orang.

 

Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi bahaya angin puting beliung saat memasuki pergantian musim. Setiap tahun BMKG telah mengeluarkan imbauan mengenai prediksi peralihan musim penghujan ke musim kemarau dan persiapan yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya bencana angin puting beliung. Salah satunya dengan mengenali tanda-tanda sebelum datangnya angin puting beliung.  Peristiwa angin puting beliung terjadi ketika memasuki pergantian musim, seperti dari musim hujan ke musim kemarau. Masyarakat dapat memperhatikan tanda-tanda potensi angin puting beliung dapat terjadi. Umumnya dirasakan pada pagi hari apabila kemudian udara sejuk berubah panas. Tanda lainnya dapat dilihat pada kondisi awan di langit. Apabila tidak terlalu berawan dan kemudian pada siang hari atau menjelang sore, ada pertumbuhan awan cepat disertai hembusan udara dingin.

 

Gejala lain, apabila kita merasakan arah dan kecepatan angin yang semula bertiup stabil dari arah tertentu dengan kecepatan konstan, tiba-tiba pada siang atau sore hari berubah arah dan bertiup lebih kencang.

 

Menurut BMKG, analisis pergantian musim hujan ke musim kemarau pada tahun 2021 di Kota Cirebon terjadi pada bulan April-Mei 2021. Menyikapi bencana hidrometeorologi yang masih terus terjadi, masyarakat Kota Cirebon diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Kesiapsiagaan di tingkat keluarga sangat dibutuhkan untuk mencegah dan menghindari jatuhnya korban jiwa, seperti segera mengamankan diri menuju ke bangunan yang kokoh ketika angin puting beliung berlangsung, tidak berada di bawah pohon ataupun papan reklame, selalu memperhatikan area sekitar apabila berteduh di bawah bangunan yang terbuka, serta menghindari potensi terkena material lain di sekitar kita, seperti lembaran seng yang dapat tertiup angin.