BPBD Kota Cirebon

bpbd.cirebonkota.go.id – Pada awal Maret 2021 lalu, pentaheliks penanggulangan bencana menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2021. Rakornas PB 2021 menghasilkan sejumlah arahan, khususnya yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada 3 Maret 2021. Penyelenggaraan Rakornas PB 2021 di tengah pandemi covid-19 ini dihadiri berbagai heliks, yaitu pemerintah, masyarakat, pakar atau akademisi, lembaga usaha dan media massa melalui virtual maupun kanal Youtube BNPB Indonesia. Rakornas PB 2021 berlangsung pada 3 – 5 Maret dan dilanjutkan pada 9 – 10 Maret 2021.

Bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah, Sekda Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., mengikuti Rakornas PB Tahun 2021. Rakor juga diikuti oleh Kalak BPBD, Khaerul Bahtiar, S.T., unsur kepolisian, kejaksaan, dan sekretariat daerah, Rabu (03/03). Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa poin dalam merespons tantangan penanggulangan bencana kini, khususnya pandemi covid-19. Di samping itu Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana, termasuk 35 negara paling rawan di dunia. Presiden Jokowi menekankan bahwa kunci utama dalam mengurangi risiko bencana adalah aspek pencegahan dan mitigasi bencana.

“Sudah disampaikan berulang dan jangan sampai terlambat. Ini bukan berarti aspek yang lain tidak penting. Jangan sampai reaktif tetapi perlu antisipasi yang baik dan detail,” ujar Jokowi.

Terkait dengan pengurangan risiko bencana, ini perlu terintegrasi dari hulu, tengah dan hilir. Upaya ini juga perlu menghindari ego sektoral, ego daerah dan semua terintegrasi, serta saling mengisi dan melengkapi.

“Tidak boleh ada yang merasa ini bukan tugas saya, bukan urusan saya. Hati-hati ini bencana, berbeda dengan hal normal,” tegas Jokowi.

Di akhir arahan yang dihadiri kepada daerah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota seluruh Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih kepada BNPB, BPBD, dan semua pihak yang telah mendedikasikan seluruh waktu dalam penanggulangan bencana di Tanah Air.

Efektivitas penanganan bencana mendapatkan tantangan terberat karena dalam waktu yang bersamaan harus berupaya memutus mata rantai penularan covid-19. Hingga tanggal 5 Februari 2021, tercatat 359 pengungsi dan sukarelawan di Sulawesi Barat yang terkonfirmasi positif covid-19. Hal ini memberikan gambaran bahwa bencana di masa pandemi merupakan tantangan berat yang harus ditanggulangi bersama segenap elemen bangsa dengan lebih baik, efektif dan tentu saja aman baik itu bagi penyintas maupun bagi pelaku penanggulangan bencana.

Rakornas PB 2021 menghadirkan pejabat tinggi negara maupun perwakilan BPBD, praktisi dan akademisi untuk membahas tantangan penanggulangan bencana pada tahun ini termasuk Jend. TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U., M.I.P., Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., dan narasumber lainnya.

 

(rvd/rvd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *